Kamis, 03 November 2016

BAHAGIA


Bahagia yang sebenarnya hanya terletak di hatimu


Jadi setelah beberapa minggu tidak mengerjakan dan tidak berproses pada tugas akhir skripsi, aku mendapat banyak pembelajaran sekarang. Jadi apa hubungannya dengan bahagia?

Alhamdulillah… aku tetap mensyukurinya sebagai peringatan untukku agar aku berubah dan berubah menjadi lebih baik setiap waktunya. Terimakasih kepada seseorang dan bahkan beberapa orang yang tanpa sadar kehadiran kalian selalu membuatku lebih memiliki harapan hidup. Selalu meninggalkan banyak pembelajaran dalam hidup. 

Aku menyadari bahwa dalam setiap hidup ini pasti akan terjadi siklus datang dan siklus pergi. Kebahagiaan yang datang dan akan selalu tergantikan oleh kesedihan yang menghampiri. Selalu saja seperti ini. Tergantung kamu menafsirkan bahagia dan sedih itu seperti apa.

Hari Senin, 31 Oktober 2016 kami warga Desa Tuksongo dan banyak daerah yang lain sedang bersedih karena ditinggal pergi selamanya oleh Abah Kyai Haji Nur’alim. Hari itu sangat sepi, gelap, dan bahkan setelah pemakaman Almarhum, langit ikut menunjukan rasa sedihnya. Langit hujan deras sekali sepert saat aku menuliskan cerita ini.

Semoga khusnul khotimah Abah Kyai Haji Nur’alim, semoga kepergian Abah selama-lamanya akan tergantikan oleh hadirnya ulama-ulama baru yang lain. Barangkali putra Abah akan menggantikan posisi Abah di dunia ini untuk melanjutkan dakwah Abah yang telah usai. Abah, terimakasih untuk semua ilmu yang telah Abah sebarkan. Semoga Allah mengganti dengan syurga-Nya yang mengalir sungai-sungai dibawahnya. Selamat tinggal Abah untuk selama-lamanya.

Abah telah selesai menjalankan visi misinya di dunia, kalau aku?
Aku yang saat ini masih diberikan nikmat sehat, waktu luang, apakah hanya akan berdiam diri saja?
Masih banyak yang harus aku selesaikan.
Bismillah, semoga Allah meridhoi apa yang kita harapkan.
SEMANGAT!

-REZEKI, JODOH, DAN MATI HANYA ALLAH SWT YANG MENGETAHUI-

Mengakhiri

Sunyi sepi, dan sendiri mengajarkan banyak hal--- paling utama adalah mengenal diri sendiri. ternyata, mengakhiri dengan baik-baik itu leb...