Bahagia
yang sebenarnya hanya terletak di hatimu
Jadi
setelah beberapa minggu tidak mengerjakan dan tidak berproses pada tugas akhir
skripsi, aku mendapat banyak pembelajaran sekarang. Jadi apa hubungannya dengan
bahagia?
Alhamdulillah…
aku tetap mensyukurinya sebagai peringatan untukku agar aku berubah dan berubah
menjadi lebih baik setiap waktunya. Terimakasih kepada seseorang dan bahkan
beberapa orang yang tanpa sadar kehadiran kalian selalu membuatku lebih
memiliki harapan hidup. Selalu meninggalkan banyak pembelajaran dalam hidup.
Aku
menyadari bahwa dalam setiap hidup ini pasti akan terjadi siklus datang dan
siklus pergi. Kebahagiaan yang datang dan akan selalu tergantikan oleh
kesedihan yang menghampiri. Selalu saja seperti ini. Tergantung kamu
menafsirkan bahagia dan sedih itu seperti apa.
Hari
Senin, 31 Oktober 2016 kami warga Desa Tuksongo dan banyak daerah yang lain
sedang bersedih karena ditinggal pergi selamanya oleh Abah Kyai Haji Nur’alim. Hari
itu sangat sepi, gelap, dan bahkan setelah pemakaman Almarhum, langit ikut
menunjukan rasa sedihnya. Langit hujan deras sekali sepert saat aku menuliskan
cerita ini.
Semoga
khusnul khotimah Abah Kyai Haji Nur’alim, semoga kepergian Abah selama-lamanya
akan tergantikan oleh hadirnya ulama-ulama baru yang lain. Barangkali putra
Abah akan menggantikan posisi Abah di dunia ini untuk melanjutkan dakwah Abah
yang telah usai. Abah, terimakasih untuk semua ilmu yang telah Abah sebarkan. Semoga
Allah mengganti dengan syurga-Nya yang mengalir sungai-sungai dibawahnya.
Selamat tinggal Abah untuk selama-lamanya.
Abah
telah selesai menjalankan visi misinya di dunia, kalau aku?
Aku
yang saat ini masih diberikan nikmat sehat, waktu luang, apakah hanya akan
berdiam diri saja?
Masih
banyak yang harus aku selesaikan.
Bismillah,
semoga Allah meridhoi apa yang kita harapkan.
SEMANGAT!
-REZEKI,
JODOH, DAN MATI HANYA ALLAH SWT YANG MENGETAHUI-