Hari ini berbeda. Ada begitu banyak sesak hingga akhirnya aku memutuskan kabur dari jurusan dan pindah ke Masjid. Diawali dengan wudhu dan sholat dhuha terlebih dahulu. Tiba-tiba air mata itu jatuh tak tertahankan. Aku tertunduk, menangis. Dosa-dosaku sangat banyak. Dosa-dosaku menjadikan benteng antara aku dan Dia Yang Maha Segalanya.
Sejak semalam, rasanya aku terbangun beberapa kali dan disetiap tidurku selalu muncul dia. Hey Uswa, segala hal tentang dia harusnya sudah selesai. Mengapa muncul lagi? Ada yang tidak beres.
Ya Allah, rasanya aku ingin pindah sejauh-jauhnya dari Magelang. Aku, rasanya ingin menyerah begitu saja. Pedih memang. Banyak sesak yang tak ku mengerti rupanya. Aku kehilangan diriku sendiri. Lucu sekali ya?
Tapi, bukankah hidup memang harus begitu ya? Selalu penuh dengan ujian dan cobaan di setiap masanya. Semua itu ada hikmahnya. Rasa sakit yang muncul karena orang yang paling disayang, perasaan yang selalu bertepuk tangan, cita-cita yang masih di awang-awang, dan banyak sekali sesak itu.
Daaan, membiarkan semua berlalu bersama waktu adalah salah satu solusinya. Menyerahkan semua pada Sang Pembuat Skenario, Allah SWT. Kalau untuk bisa naik kelas selalu ada Ujian Nasionalnya, berati sekarang aku sedang persiapan Ujian Nasional. Bukankah kalau seperti ini menenangkan dan memenangkan?
Untuk seseorang yang tak akan pernah memahami yang kurasakah, semoga Allah menjaga dan melindungi dengan penjagaan dan perlindungan terbaik. Aku, yang selalu bahagia hanya karena kau ada di dunia :)
Diriku, terimakasih sudah bertahan sekuat ini. Boleh menangis, boleh kalah, boleh terjatuh; tapi jangan pernah untuk memutuskan menyerah. Jangan ya! Selalu ingat cara untuk bangkit ya! :) |
Magelang, 23 Agustus 2019;
Disebuah ruang lantai 2, aku mulai menitikkan air mata kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar