PPL (Praktik Pengalaman Lapangan)
Alhamdulillahirobbil’alamiin…. Setelah
sekian lama tidak pernah menulis tentang pengalaman yang pernah kulalui. Semoga bisa istiqomah
untuk selalu berbagi lewat tulisan di blog.
Saat
itu aku ingat sekali pertama kali proses pendaftaran PPL adalah dengan online registry. Pada saat itu aku
sedang berada di Lombok, NTB. Sistem pendaftaran PPL yang membuat pertemanan satu
kelas menjadi berbeda. Proses pemilihan sekolah dengan sistem “siapa yang dulu, dia yang dapat sekolah
tersebut”. Oke, buat aku sepertinya tidak masalah karena sekolah yang aku
pilih adalah SMK almamaterku dulu, SMK Negeri 1 Magelang.
Pagi-pagi
sekali aku dan teman-teman yang berada di Lombok sudah siap dengan pendaftaran
PPL. Setelah sistem dibuka aku langsung mendaftar lewat handphone dan harus naik ke atap rumah untuk mendapatkan sinyal. Dag dig dug hatiku saat proses
pendaftaran dan ternyata SMK Negeri 1 Magelang sudah tidak ada pilihannya. Aku langsung
panik, dan langsung memilih SMK Piri Yogya.
Satu
jam kemudian aku dapat kabar kalau sistemnya error, dan untuk proses yang kedua aku dapat memilih SMK Negeri 1
Magelang. Alhamdulillah. Segala proses
persiapan PPL yang dimulai dari pembekalan, microteaching,
observasi sekolah, observasi peserta didik selama 1 semester dilalui.
Diakhir
semester VI ada info pendaftaran PPL Internasional yang kerjasama dengan
Malaysia. Aku harus ikut mendaftar karena ini satu-satunya kesempatan PPL di
Luar Negeri. Aku mengikuti segala proses seleksi yang dimulai dari seleksi di
kelas dengan diambil 4 mahasiswa saja. Dilanjutkan seleksi administrasi yang
harus melampirkan banyak form aplikasi dan akhirnya last step interview.
Aku
ingat sekali proses interview itu saat aku UAS semester VI dan saat itu juga
ramadhan. Aku selalu ingat bahwa tidak ada usaha yang mengkhianati proses. And finally I got the golden ticket to
Malaysia. Seperti tidak percaya bahwa Allah selalu member kejutan yang tak
terkira, Allah selalu memberi jawaban atas doa-doa yang selalu ku terbangkan ke
langit, Allah selalu mendengar doa-doaku dan pastinya doa-doa Ayah Ibu dan
orang-orang yang sayang padaku.
Aku
ingat lagi setahun yang lalu saat aku down,
saat aku pupus harapan, saat aku benar-benar gagal di PIMNAS 28 di Universitas
Halu Oleo, Kendari. Tapi aku mampu bangkit karena aku percaya Allah selalu
memberikan banyak pintu untuk hambaNya yang bersaba dan bersyukur. Speechless.
Part yang paling aku suka selama 20 tahun ini. Aku bisa memberi kado untuk Bapak Ibu di Lebaran
1438H. Tambahan lagi kado untukku, aku merasakan pertama kali naik pesawat
terbang dan langsung ke luar negeri. Tidak masalah kemana aku pergi, tapi
bagaimana aku pergi dengan perjuangan yang tiada habisnya.
Part ini kini sudah jadi kenangan dan akan menjadi
memori yang indah untuk ku ceritakan selanjutnya.
dokumentasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar