Duduk terdiam melihat hujan.
Suatu sore yang akan selalu kita rindukan. Mungkin, beberapa tahun lagi akan ada seseorang yang menemani ku menikmati teduhnya sore dan melihat air hujan yang membasahi halaman depan rumah.
Aku selalu menyukai setiap soreku denganmu. Entahlah, ketika kita menjadi orang yang sama-sama penuh dengan kegiatan bermanfaat setiap harinya, aku akan selalu merindukan momen itu. Sore bersamamu dan membicarakan tentang hari itu. Apa saja yang kita lalui hari itu akan kita bicarakan.
Aku adalah perempuan yang selalu menulis apapun tentang mu. Aku adalah perempuan yang akan selalu ada untukmu. Entahlah, besok ketika anak-anak kita merajuk ingin ini itu, dan kita belum bisa memenuhinya, aku akan tetap bersamamu.
Aku adalah perempuan yang mencintaimu dalam kesederhanaan. Aku adalah perempuan yang akan tetap mendukung mu. Entahlah, besok kita hanya akan tinggal dirumah yang sempit atau mungkin masih menyewa rumah, aku akan tetap membersamai mu.
Aku adalah perempuan yang akan dengan sabar berjuang dan bertumbuh dengan mu. Entahlah, besok kita harus melalui banyak rintangan untuk mewujudkan mimpi kita, aku akan tetap memilihmu.
Kita berdua adalah manusia yang dipertemukan karena tujuan mulia. Kita tidak suka hal-hal mewah, kita sangat menyukai kesederhanaan.
Untukmu, calon imamku.
Ketahuilah, calon istrimu ini selalu jatuh cinta pada kesederhanaan mu. Dengan begitu, esok ketika kita menikah, kita akan mengadakan acara yang sederhana. Tidak perlu menghamburkan uang untuk pernikahan kita. Kita akan memilih menabung uang kita untuk masa depan.
Ketahuilah bahwa kita akan selalu membuat kebiasaan-kebiasaan bagus di rumah. Barangkali besok aku akan tinggal dengan orang tuamu, tidak apa-apa. Kata banyak orang hal itu tidak nyaman. Tapi aku akan belajar menjadi anak perempuan yang baik untuk Bapak Ibumu. Aku akan merawat mereka sama seperti aku merawat bapak Ibuku ataupun aku terhadapmu.
Ketahuilah bahwa kita akan selalu paham dan ingat. Surgamu terletak pada ibumu dan surgaku terletak padamu. Aku tidak akan cemburu saat kamu mendahulukan Ibumu. Aku akan mengerti. Oleh karena itu, aku akan belajar banyak dari orang yang mengandungmu. Aku akan belajar dari Ibumu. Masakan apa apa yang kamu sukai, aku akan belajar memasak dari Ibumu. Kebiasaan dari kecil yang hanya bisa dipahami oleh Ibumu, semoga aku bisa belajar banyak darinya.
Ketahuilah bahwa kita akan selalu membangun keluarga atas dasar iman dan Islam. Nantinya, kita akan punya budaya sholat berjamaah bersama di rumah, atau terkadang kamu akan jamaah di masjid. Kita akan mengaji bersama dengan anak-anak kita usai Maghrib. Kita akan sama-sama membina anak-anak kita dengan agama.
Pada akhirnya, aku akan selalu mengikuti mu, Suamiku. Bahkan, ketika besok Bapak ibu ku ingin aku tinggal bersama mereka~ Aku akan tetap mengikutimu. Aku akan taat denganmu, asalkan itu bukan perintah yang maksiat. Tak usah takut, aku pandai mengalah. Apalagi mengalah dengan mu, suamiku. Nanti jika aku kehilangan arah, jangan lupa rangkul aku dan ingatkan aku. Jangan pernah ragu untuk menegurku, aku mungkin akan kesulitan memahami isi hatimu. Tapi aku akan belajar dan berusaha.:)
"PEREMPUAN ITU ADALAH AKU. Yang mau berbagi suka duka dan bahagia untuk masa depan yang lebih baik."
Sore dengan hujan yang deras di depan kos-kosan. Menunggu datangnya volunteer BFO dan buka puasa. :)
Yogyakarta, 25 Mei 2018. 17:20