Gunung Merapi
(https://news.detik.com/berita/4035685/gunung-merapi-erupsi-warga-diminta-jauhi-radius-3-km)
Sebagai makhluk Allah yang tinggal di sekitar gunung Merapi pasti harus selalu waspada. Bukan hanya yang disekitar Merapi saja, dimana pun kita berada semua harus selalu waspada.
Alhamdulillah, beberapa hari setelah letusan freatik itu disambung dengan letusan-letusan freatik lainnya. Inikah pengingat untuk kita semua? Bahwa hidup di dunia tidaklah selamanya. Ada kalanya nanti kita akan meninggalkan dunia. Kapan itu? Hanya Allah Yang Maha Mengetahui tentang takdir itu.
Katanya, Merapi sedang marah? Karena banyak bego (alat berat untuk menambang pasir) dari luar Yogyakarta yang ikut menambangnya. Wallahu a'lam. Semua harusnya kita kembalikan kepada Allah SWT yang Maha Menguasai.
Pada intinya, semua harus kita sikapi dengan iman. Mari kita kembali kepada Allah, mari kita kembali untuk selalu mengingat Allah. Barangkali, ini bukanlah musibah namun bisa jadi ini nikmat. Nikmat dari Allah agar kita kembali pada-Nya. Nikmat dari Allah agar kita menjadi pribadi mulia di bulan Ramadan. Kita hanya perlu takut pada Allah. Rencana Allah paling indah, tak perlu khawatir lagi jika dibagi kita ada Allah.
Mari sejenak kita berikan ruang untuk Gunung Merapi. Mari kita sama-sama selalu waspada. Tidak hanya waspada saat Merapi Marah.Waspada setiap waktu, karena umur siapa yang tahu. Merapi adalah nikmat, bukanlah penghambat. Merapi adalah kawan, bukanlah musuh yang harus dijauhi. Merapi, saat ini hanya perlu ruang sejenak untuk membuktikan bahwa ia masih menjadi Gunung Berapi.
Hari ini, Allah menyuruh kita untuk kembali. Untuk tetap taat atau untuk maksiat. Semoga semua akan baik-baik saja. Aamiin.