Ikan Air Tawar Tidak Bisa Hidup di Air Laut?
ikan air tawar |
-Mengenai sebuah
cerita sore yang akan aku ingat sampai kapanpun-
Mengenai aku dan
sepenggal keinginan untuk melihat sunset di Parang Tritis. Sebuah keinginan yang belum pernah kesampaian
sampai saat ini juga.
Aku tahu saat aku
menuliskan sepenggal kisahku
ini, kalian sedang menuju kesuatu tempat atau
kalian sedang belajar atau kalian sedang meratapi nasib kalian. Bagiku sebuah “keinginan”
tidak pasti harus kesampaian saat ini juga. Bagaimana menurut kalian? Harapan, keinginan,
kebutuhan, kepentingan, kewajiban mana yang harus ditunaikan terlebih dahulu? Menurutku
jawaban itu punya versi masing-masing dari setiap individu.
Senja ini aku
memutuskan untuk menghabiskan waktu ntuk menuliskan kisah ini di tempat 2.5m x
2.5m yang selalu jadi saksi bisu semua yang kurasakan. Entahlah dinding, meja,
almari, kasur dan semua barang yang ada dikamarku mengerti atau tidak. Aku lenyap
senja ini, dilenyapkan oleh sifatku yang menurutmu ini sangat buruk. Bukankah senja
ini kita akan menghabiskan waktu untuk menikmati sunset dengan indah?
Itu bukan kehidupanku rupanya.
Bagiku semua kegiatan yang membuat kalian nyaman itu baik, tapi bukan untuk
hati dan perasaan ku. Seperti yang sering ku sebut “ ikan air tawar tidak bisa
di laut”. Memang benar ini aku. Kalaupun saat ini aku harus memaksakan diriku
untuk ikut, aku tidak tahu seberapa besar murka orang tuaku padaku? Aku diutus
disini bukan untuk melihat sunset bersamamu, bukan untuk melengkapi draft
keiginanku yang masih belum tertunaikan.
Kalaupun aku harus
memaksa untuk ikut, aku akan merasakan 2 siksaan. Dari hatiku dan dari kawanku.
Hey? Aku kenal kawanku itu. Aku kenal dekat. Bahkan ia tidak diajak. Jikalau aku
ikut aku takkan bisa memaafkan diriku atasnya. Memang keputusan ini menyakitkan
bagimu, pun bagiku juga begitu. Tetapi ketahuilah aku hanya tidak ingin menjadi
lebih merasakan hal yang aku tisak suka dan membuatnya terluka.
Kau boleh marahi
diriku kawan. Aku mengkhianatimu. Kau boleh mencaciku untuk ini, untuk sifatku
dan untuk semua yang aku putuskan tanpa melihat hatimu. Apa yang kurang ketika
aku tidak ada? Sama sajakan? Yah, sama saja. Andai sejak tadi kau penuhi
janjimu itu, andai kau tadi melihat potongan hatiku yang terluka karena
menunggu. Kalau kau penuhi dari tadi mungkin aku masih bisa bertahan walaupun aku tersakiti. Seperti ikan tawar
ketika dimasukkan ke air laut mungkin tidak akan apa-apa jika tidak menunggu
terlalu lama. Takutnya kalau dipaksa menunggu terlalu lama bisa mati saat itu
juga.
Ketahuilah kawan, aku
tipe orang yang tidak suka dibuat kecewa. Coba siapa yang suka dibuat kecewa? Karena aku sudah sangat sering
membuat diriku kecewa. Pahamilah kawan kau perlu mengetahui perasaan seseorang.
Kau perlu memahamiku juga. Munafiknya aku yang menginginkan kamu untuk
memahamimu sedangkan aku hanya memahami diriku saja. Saat ini aku tidak bisa
untuk sering menambah toleransiku untukmu, hidupku tidak hanya bersamamu. Masih
ada yang harus kutunaikan yang lain. Untuk hal ini, pahamilah juga.
Simple saja saat ini,
saling memahami mengerti dan saling percaya. Karena sekarang aku sudah tidak
punya kesempatan lebih seperti kalian, sudah tidak punya. Tetapi aku masih punya
beberapa pilihan untuk melanjutkan hidup. Hmmm, cukup sudah saat ini. Aku tidak akan
marah ataupun benci terhadap kalian. Aku masih harus belajar banyak terhadap kalian.
Masih harus bisa menyesuaiakan dengan hidup kalian. Sebalikanya jika saat ini
kau mau marah dan benci pada ku tak mengapa. Tapi aku mohon, pahamilah aku :)…
"Karena itu aku sebut
aku adalah ikan air tawar yang tidak bisa hidup di air laut"
Aku masih sayang kalian
karena ALLAH
Semoga masih ada
pilihan lagi untuk menikmati sunset bersama kalian. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar