Bismillahirrokhmanirrokhiiim :)
Bagaimana malam harimu saat ini? Mengagumkan? Aku
harap semua lancar seperti apa yang kau bayangkan. Kali ini aku akan bercerita
mengenai sahabat, kawan, juga keluarga. Entahlah aku mau bercerita yang mana,
tetapi setelah keputusan kemarin malam itu cukup membuatku lega. Keputusan-keputusan
yang sangat menyakitkan menurutku, tetapi
itu dulu. Kini aku telah melewati masa-masa berat yang mengganggu hati
dan perasaanku :’)
Kalau bercerita mengenai teman, kawan, sahabat yang
terlintas dibenakku adalah “mereka” ataupun “semua tentang kita”. Alhamdulillah,
aku adalah orang yang paling beruntung yang dipertemukan oleh kalian. Aku ibaratkan
“aku adalah bibit pohon jeruk yang sangat asam”, tetapi ketika aku bertemu
denganmu semua, yang kutahu aku dapat tumbuh ditanah yang subur, setiaphari
dirawat dikasih air, pupuk dan obat lain untuk tumbuh menjadi pohon jeruk yang
siap untuk dipanen. Masaku sangat panjang hingga kau benar-benar siap untuk
berguna untuk orang lain. Nah, dimasa inilah kalian sangat melengkapi
segala kekurangan yang ada pada diriku. Silih berganti dari masa kecil ku, aku
ingat beberapa orang yang kuanggap teman, kawan ya keluarga dari TK hingga
sekarang.
Ingat sekali banyak hal yang harus kita lalui
untuk menjadi seperti saat ini. Banyak halangan dan rintangan didepan dan
buktinya aku bisa melaluinya dengan kalian. Suatu saat kita akan merindukan
hal-hal yang sering kita lakukan, yang mungkin sekarang hanya tinggal kenangan
semata. Sekarangpun yang berada di nun jauh disana “aku merindukanmu” seperti
aku rindu pada orangtuaku. Kenangan yang tak bisa dibeli dengan apapun,
kenangan yang tidak bisa diambil oleh oranglain, kenangan yang bisa membuat
kita seperti ini. Sayang, aku bukan tipe orang yang bisa berkata-kata
dengan indah, bukan tipe orang yang bisa menulis rangkaian kata-kata indah
untukmu hanya saja aku berusaha jadi yang terbaik untukmu.
Kini aku sedang merajut kenangan dengan kawan
yang luarbiasa hebatnya, tak perlu kusebutkan namanya J. insyaAllah, kau yang pasti ada didoaku ini, aku belajar banyak
dari kalian. Sore ini tentang “kepercayaan
dan perasaan”. Tak sengaja aku menyinggung mengenai kepercayaan. Yap, benar
sekali bahwa aku terkadang sering emosional, sering sok gapapa, padahal
udah nyangkut yang namanya perasaan. Kali ini mengenai perasaan dan
kepercayaan. Jelas-jelas sudah dipercaya untuk ini, itu, tiba-tiba tidak amanah.
Langsung deh “perasaan” jadi menilai bahwa orang ini kurang ini itu. Huh, disisi
lain ternyata kita sendiri yang kurang bisa memahami kondisinya saat itu. Apa yang
akan kau lakukan jika ternyata ia juga sudah tidak menaruh kepercayaan lagi padamu?
Simple tapi kompleks
mengenai “kepercayaan”. Yang kutahu saat ini kita hanya bisa menjadi seperti
keluarga ketika kita benar-benar saling percaya. Kepercayaan mahal harganya dan
yang namanya perasaan itu kalau sudah terlanjur tersakiti pasti akan susah
untuk membalikan keadaan seperti semula. Sulit (!)
Seperti paku yang
dicabut pasti meninggalkan bekas.
Harga mati untuk
seorang sahabat yaitu “menjaganya”. Walau saat ini kau benar-benar menilai
dirimu dengan sejuta kekuranganmu, tetapi yakinlah mereka adalah pengisi ruang
kosong dihati kita, penyembuh sesak dihati kita dan penghapus luka dihati kita.
Kini hanya ada satu pilihan SENDIRI atau MENJAGANYA.
Bahkan untuk masa-masa
yang sulit yang kulalui sekarang, mereka tetap bisa menjadi penghapus luka ini,
pengisi ruang kosong ini, penyejuk di masa kelam ini. Aku telah melaluinya
denganmu kawan, butuh bertahun-tahun untuk memberikanmu lencana yang keren
untukmu. Aku memang sudah tidak punya kesempatan untuk itu, tetapi karenamu aku
masih punya beberapa pilihan untuk hal lain.
“aku yang rindu akan
semua kenangan bersama teman, kawan, sahabat dan keluarga”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar