Sore ini banyak sekali yang ingin aku sampaikan padamu senja.
Senja yang sudah sangat jarang aku temui.
Setahun tidak menyempatkan untuk menuliskan sebuah perjalanan
hidupku diatas tuts tuts berabjad ini. Setahun juga aku hanya menyimpan semua
cerita-cerita dalam fikiran yang terkadang membuatku lupa bahwa tidak semua hal
yang terjadi harus aku fikirkan.
Selama setahun ini rasanya sangat cepat sekali. Dengan amanah
jadi seorang Kadep PSDM sebuah ormawa di FT UNY. Sebut saja Kadep PSDM HIMANIKA
FT UNY. Ingat sekali saat terakhir kali aku menulis di blog itu saat Sidang
Umum HIMANIKA 2014. Saat itu aku masih semester 3, dan kini aku sudah semester
5. MasyaAllah, rasanya baru kemarin
Sidang Umum yang biasanya disebut SU saat aku masih jadi staff KESMA (Kesejahteraan
Mahasiswa).
Sekarang posisiku sudah bukan lagi jadi pengurus HIMANIKA,
namun sudah menjadi DPO (Dewan Pertimbangan Organisasi). Saat aku menulis ini,
aku sudah demisioner jadi Kadep PSDM. Hmmm,
secepat itu satu tahun dapat amanah di sana. Aku udah melalui hari yang cukup
melelahkan, namun tetap penuh dengan kenangan.
Review satu tahun kemarin ya?
Semester 4 yang banyak sekali amanah, alhamdulillah lolos PKMM juga. Harus bagi waktu jadi Kadep, jadi
PH, jadi SekBend PKM. Rasanya dulu aku hampir menyerah, namun impian ku ada
disitu. Hingga pada akhirnya Allah berkata lain untuk ku dan kawan-kawan PKM
ku. Kita belum lolos PIMNAS di Kendari. Untuk semester 4 ini waktuku lebih
banyak aku habis kan untuk mengurus PKMM yang memang tidak bisa di backup oleh yang lain (red : aku perempuan sendiri di TIM).
Beberapa kali sering meninggalkan kegiatan HIMANIKA, bahkan
kegiatan atau PROKER PSDM sendiri aku tinggalkan untuk melaksanakan program
PKM. Sempat tidak amanah dengan tanggungjawab di HIMANIKA. Namun, Alhamdulillah staff ahli dan staff PSDM sangat luar biasa. Keren banget pokoknya,
kajian jurusan dan baksos kelas aku tinggal untuk lembur PKM. Posisi saat itu
posisi sangat berat sekali buat ku yang masih newbee sekali dalam PKM. Ku putuskan untuk fokus PKM karena memang
ada part dreams ku disitu. Sampai pernah
waktu bakti sosial ke panti asuhan di Kalasan itu, aku nangis di depan sahabat
PKM ku. Hingga pada akhirnya saat itu aku di hibur dan diajak makan es krim di
lembah UGM.
Mengenai sebuah impianku untuk sampai PIMNAS28 telah
mengalahkan amanah ku di mana-mana. Walaupun, saat itu aku harus percaya bahwa
aku dan sahabat PKM ku belum berkesempatan untuk lanjut. DOWN? Tentu. Aku down
sangat lama, aku sampai tidak bisa mengungkapkan bagaimana perasaanku dulu. Ditambah
lagi saat itu amanah di HIMANIKA sedang memuncak, PMB. Membuat konsep OSPEK dan
SHIBERNIKA. Ditambah lagi yang sempat terlupakan adalah semester 4 ku kacau. Mata
kuliah yang semuanya praktek dan itu pas memerlukan waktu belajar yang ekstra,
belum lagi beberapa TA (Tugas Akhir) ataupun proyek yang lain. Maklum sih, aku
anak teknik yang dituntut harus multitasking
kapanpun dimanapun dan dengan siapapun.
Semester 4 berakhir dengan IPK yang alhamdulillah, tetap aku syukuri walaupun hasil semester 4 jauh
paling buruk daripada semester yang lain. Habis itu, aku masih harus PI
(Praktek Industri) selama 2 bulan dan saat itu juga (Juli-Agustus) masih
mengurus laporan akhir PKM (inget kan saat ngurus pajak? :D ). Saat itu pula,
proker terbesarnya PSDM juga harus diurus (OSPEK dan SHIBERNIKA). Sempat kacau
saat itu, masih down hasil PKM, PI juga sempat tidak jelas dan aku tidak bisa
totalitas untuk HIMANIKA. Sempat kabur dan menghilang selama 5 hari mbolang ke Cilacap, nekat motoran pake
si Blue (motor Bapak) sama
kawan-kawan. Inget banget bagaimana caci maki itu tentang Kadep yang tidak bertanggungjawab. Entahlah, saat di kampus pada
bahas tatib dengan DPO, dan Kadepnya pergi jalan-jalan ke Pangandaran. Perasaanku
tambah kacau, niatnya mau menghilangkan bebanku itu ternyata menambah beban
tersendiri. Fiks, psikologi waktu itu sempat terganggu. Untungnya aku bersama
sahabat aku yang bisa menenangkanku.
Setelah dari Cilacap itu, semuanya langsung berubah. Entah ada
apa, aku sudah mulai tidak senyaman dulu di sana. Hatiku mulai menjadi keras,
tidak peduli apa yang orang lain katakan. Aku berjalan dengan prinsip ku
sendiri untuk bertahan. Sampai pada akhirnya, semuanya done. Proker PMB itu berlalu dan pastinya banyak meninggalkan
banyak sekali kenangan. Praktek Industri ku done
walaupun masih banyak kekurangan. Dan ternyata masih ada Bakti Sosial Qurban
yang Subhanallah sangat singkat,
padat dan membuat ku memaksakan diri selama 2 minggu itu. Namun, itu juga masih
bisa ku lalui. Apalagi datang orang-orang baru di hidupku, Mahasiswa Baru tahun
2015. Lelahku terbayar melihat senyuman dan semangat mereka. Aku bahagia karena
aku melihat akan ada banyak yang meneruskan perjuangan ku.
Setelah Bakti Sosial Qurban selesai dan tidak sempat ada
evaluasi sampai sekarang, aku merasa bebas. I
don’t know why I am. Semester 5 aku melakukan revolusi banyak. Jujur saja
kehilangan part dreams itu membuatku
sering melamun tak jelas. Aku banyak di kos, banyak menghabiskan waktu dengan
sahabat kelas. Tentunya, aku jarang di organisasi dan itu sempat membuatku
bermasalah dengan kawan yang lain. Hingga akhirnya, this is me now.
Saat ini, sekarang ini, sore ini, senja ini, saat aku menatap
layar ini, Alhamdulillah aku sedang
UAS semester 5. Cepet rasanya, sudah demisioner, sudah melewati banyak hal ~~
mengalami banyak kegagalan, menahan perasaan yang MasyaAllah nano-nano, dan this
is me now. Sempat lupa, Bapak Ibuk dan keluarga di rumah yang terkadang
selalu di nomor berapakan (hanya) karena banyak amanah yang menuntut ku untuk
belum bisa ber birrulwalidain. Tetapi,
Ibu dan Bapak selalu menuntunku untuk tetap bertahan selama setahun yang berat
ini. Selalu mengingatkan dan menguatkan ku saat aku benar-benar jatuh. Selalu dan
selau tidak pernah lupa mengingatkan ku bahwa tetap ada banyak orang di luar
sana yang lebih berat dan jauh lebih susah dibandingkan ku. ALLOH is the best answer. Alloh selalu
ada untukku, untuk ibuk bapak, untuk famili ku, untuk sahabatku, untuk rekanku
dan semua orang yang selalu bersama-Nya.
Tahun 2015 sudah berlalu dan saat ini aku masih bisa bertahan
untuk lanjut berjuang untuk menghadapi setiap episode yang telah Alloh rancang
untukku dan pastinya itu rencana Alloh yang paling indah buatku. Pasti! Setahun
yang lalu, aku sadar bahwa banyak kesempatan untuk mewujudkan mimpiku. Namun,
jika Alloh berkata lain untuk mimpiku, jangan pernah kufur pada nikmat Alloh
yang lain. Barangkali ini adalah cara Alloh agar aku bisa belajar, belajar dan
belajar lagi. Ada hal lebih indah yang sedang Alloh persiapkan. Ternyata,
rumusnya tetap sama dari dulu. Pesan Amak dan Abah (panggilan sayang Bapak Ibuk
:’) )
“Nduk,
apapun yang terjadi di depan, sakit sulit dan kebahagiaan itu selalu berkesinamubungan.
Kuncinya ada 3 Nduk : sabar, ikhlas dan bersyukur. (versi jawanya begini), dadi
anak kudu bisa narimo opo wae sing Gusti Alloh paringi kagem adek. Apa wae. Susah
opo seneng kudu eling sing Maha Kuoso.”
Begitulah aku di rumah dan dengan orang tua yang selalu bisa
menjadi alasanku untuk berjuang. Jadi inget pas aku gagal PKM (sebut saja aku
ga jadi terbang ke Kendari itu), ternyata ada dua orang yang lebih sakit daripada
aku. Iya, Amak dan Abah. Diem-diem kalau aku di Jogja mereka selau baca
impian-impian ku. Dan saat tahu aku belum dapat kesempatan itu, mereka yang
lebih dulu merasakan betapa sakitnya aku. Ah, sudahlah Us... semuanya sudah berlalukan?
:’) Move, Move ^^
Terakhir cerita ku ini, terimakasih banyak atas segala nikmat
apapun itu Ya Robbi, terimakasih
untuk semua dukungan dari orang-orang yang aku sayangi. Amak dan Bapak yang aku
sayang, dan terkadang aku tidak bisa mengucapkan rasa sayang ku. Keluargaku di
rumah, PH HIMANIKA (Ali, Ina, Mira,
Dita, Daya, Nuzul, Haris, Daniel, Catur, Akbar, Fitria, Didit, dan Ferry),
Squad PSDM (Siti, Ariffin, Atik, Aga,
Ndaru, Irma, Iqbal, Husen, Arif), Pengurus HIMANIKA (tidak bisa aku
ucapkan), empat sekawan (Lina, Agus dan
Akbar), sahabat PKM (Mas Dwi, Mas
Dada dan Mas Wahyu), sahabat kelas (tidak bisa aku ucapkan), keluarga kos (spesial untuk Ratih, Ritma dan Adhe) dan semua
sahabat aku yang belum bisa masuk di ringkasan cerita setahun di 2015.
Aku tidak punya penutup untuk cerita ini, cerita yang akan
masih berlanjut dan penuh dengan tantangan baru. J
AKU BAPAK AMAK
SAHABAT PKMM
PH HIMANIKA 2015
TEMEN MBOLANG CILACAP
EMPAT SEKAWAN
PSDM HIMANIKA 2015
PENGURUS HIMANIKA 2015
Especially, senja sore ini dekap semua kenangan
dan pembelajaran setahunku yang lalu. Ada part
spesial yang belum bisa aku ceritakan, part
yang menurutku bunga dari setahunku yang lalu, dimana senyum itu selalu hadir,
dimana semua bentuk yang hilang bisa dilengkapi oleh part spesial itu. Part spesial itu masih aku simpan rapat dan rapi.
Aku belum ingin menceritakan padamu senja... shmily J -ever
and forever-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar