“when the rain falls, I always remember the spesial part.....”
Apakabar hujan? Apakabar tetes airmu? Masihkah engkau seperti
dulu hujan?
Saat ini, aku tersadar bahwa aku sudah tidak bisa menikmati bahkan
sudah tidak bisa merasakan hujan yang lalu. Barangkali dulu aku selalu membenci
mendung, petir dan kilat. Sebuah potongan spesial yang telah sirna, bahkan sudah
tidak bisa ku kumpulkan potongan-potongan bagian itu.
for the special part, aku memahami bahwa hidup itu seperti potongan puzzle. Potongan itu tersebar di
mana-mana dan tugas ku adalah menggabungkannya kembali menjadi satu kesatuan
bentuk yang indah dan bermakna, dan dapat aku nikmati.
for the special part, aku memahami bahwa menghargai setiap detik dengan
orang di sekitar ku adalah suatu bentuk keharusan, bukan hanya sebuah bentuk
kebetulan. Ada kalanya bagian itu akan hilang dengan sendirinya. Ada kalanya
bagian itu akan selalu menghantui setiap perjalanan ku.
for the special part, aku memahami bagaimana menciptakan sebuah kenyamanan,
bagaimana membuat suasana hening hingga tidak ada yang bisa dipahami. Keheningan
itu membuatku harus berusaha untuk lebih mengartikan kebersamaan.
for the special part, aku memahami bahwa saat itu berjuang untuk kebahagiaan
memang tidak selalu mudah. Namun, sebuah potongan puzzle yang telah di temukan akan membuat berjuang itu
membahagiakan.
for the special part, tak ada lagi kesempatan untuk bersatu dengan kepingan
yang telah hilang. Sama-sama menghilang untuk waktu yang cukup lama. Ah, apapun itu potongan yang hilang selalu
menjadi yang spesial dan yang terspesial tahun lalu. Tahun lalu saja? Iya,
cukup tahun 2015 yang mengerti mengenai potongan spesial itu.
for the special part, aku tak lagi punya alasan mengapa potongan itu harus
dan masih spesial. Bahkan untuk saat ini aku tak menemukan potongan spesial
yang lain. Aku selalu menyimpan rapi dan rapat untuk setiap kenangan dari potongan
spesial itu.
for the special part, saat aku bertemu hujan kembali, aku selalu memutuskan
untuk mengikuti tetes air hujan bermuara ke laut. Aku telah memutuskan untuk
melewatkan setiap potongan spesial itu. Aku sudah cukup menikmati setiap waktu
bersama hujan dengan potongan-potongan spesial itu.
Sebenarnya apa arti kebahagiaan itu? Kebahagiaan sejati yang
seperti apakah yang pantas untuk ku raih? Jika ternyata aku pernah bahagia
dengan potongan spesial itu...
Teringat bagaimana senyum itu selalu hadir, hadir untuk ada
di setiap perjuanganku. Bagaimana mungkin aku bisa melewatkannya sesingkat itu?
Setahun terlalu singkat untuk dinikmati bersama potongan spesial itu. Setiap kenangan
telah terukir disetiap tempat, setiap waktu dan setiap kebersamaan itu. Berusaha
untuk melupakan segala yang telah berlalu itu bukan yang mudah dan akan selalu
menjadi yang tidak mudah.
Senyuman, tangisan, candaan dan semua tentang bagian itu
masih saja aku ingat. Terimakasih ya, untuk satu tahun yang indah itu. Aku lebih
tahu bagaimana bahagia yang sesungguhnya bahagia. Aku selalu tersenyum saat ku
ingat setiap kenangan itu. Makan bersama-sama, jalan bersama-sama, ketawa,
bercanda dan sekedar meluangkan waktu untuk saling mengisi kekosongan diri.
Beberapa tempat telah menjadi saksi bahwa kebahagiaan itu
pernah ada, jika kau suka dengan hujan-hujanan malam-malam, aku selalu menyukai
setiap hal yang kita lakukan bersama. Apapun itu. Potongan spesial itu adalah
kau.
Masih kusimpan rapat dan rapi kertas berisikan harapan dan
mimpi-mimpi itu. Masih kusimpan album kenangan perjuangan kita, masih kupajang
di tembok depan meja belajarku. Kau pernah menjadi inspirasiku, atau bahkan
mungkin sekarang masih menjadi yang menginspirasi. Aku ingat dimana saat kita
tidak sengaja di pertemukan di jalan pulang. Bahagia itu sederhana, sesederhana
seperti kalimat “kok bisa kita bertemu?”.
Bahagia itu sederhana, sama seperti saat kita haus dan kita
melihat ada air minum di ransel kita. Pernah juga kita merangkai impian dan
cita-cita mulia bersama. Barangkali kebahagiaan itu muncul saat apa yang kita
cita-citakan ternyata juga sedang diperjuangkan oleh orang lain. Kita pernah
memilih untuk bersama, ketimbang
harus berjuang sendiri-sendiri.
Saat senyuman kita menjadi alasan kebahagiaan oranglain
adalah hal yang paling indah yang kurasa. Potongan spesial ini mengajarkanku
mengenai “what is the real happinnes?”. Aku
bahagia dengan mu......
for the special part, kau adalah bagian hilangku. Bagian dari masa lalu yang
pernah menjadi bunga tahun 2015 ku. Bagian baru yang memberikan banyak
pembelajaran untuk ku. Kau memberikan aku cara mengartikan kebahagiaan,
memberikan aku kesempatan untuk memilih dan bahkan saat benar-benar aku tak
punya pilihan lain. Memberikan senyuman abadi untuk bisa aku kenang selama aku
ingin mengenangmu.
for the special part, selalu aku titipkan rasa yang sama pada hujan yang
berbeda. Aku tahu kau sangat menyukai hujan. Aku tahu kau selalu bahagia dengan
hujan, namun hujan yang lain. Kalau saja aku boleh simpan rasa itu, bahagia
itu, pasti aku selalu menemui hujan dan selalu mendatangi tempat dimana kita
telah membentuk kenangan.
for the special part, aku tidak punya kesempatan lagi untuk memiliki
potongan spesial itu. Tidak akan pernah. Setidaknya kenangan itu masih ada dan
selalu ada. Terimakasih untuk pernah ada untuk 2015 ku. Terimakasih untuk
selalu bisa membuatku mengerti bahwa aku harus terus bergerak untuk
kebahagiaan-kebahagiaan lain tanpamu.
for the special part, aku telah melepaskanmu. Melepas semua tentangmu. Kutunggu
cerita bahagiamu untukku. Aku menunggumu di jalan kita pernah bertemu tanpa
sengaja. Aku menunggu mu dengan kebahagian-kebahagiaan lain mu.
Sedang aku sekarang, I am trying to find my special part again.
hening
-SHMILY-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar