Jumat, 08 Januari 2016

Especially, for the special part -2015-


“when the rain falls, I always remember the spesial part.....”

Apakabar hujan? Apakabar tetes airmu? Masihkah engkau seperti dulu hujan?

Saat ini, aku tersadar bahwa aku sudah tidak bisa menikmati bahkan sudah tidak bisa merasakan hujan yang lalu. Barangkali dulu aku selalu membenci mendung, petir dan kilat. Sebuah potongan spesial yang telah sirna, bahkan sudah tidak bisa ku kumpulkan potongan-potongan bagian itu.

for the special part, aku memahami bahwa hidup itu seperti potongan puzzle. Potongan itu tersebar di mana-mana dan tugas ku adalah menggabungkannya kembali menjadi satu kesatuan bentuk yang indah dan bermakna, dan dapat aku nikmati.

for the special part, aku memahami bahwa menghargai setiap detik dengan orang di sekitar ku adalah suatu bentuk keharusan, bukan hanya sebuah bentuk kebetulan. Ada kalanya bagian itu akan hilang dengan sendirinya. Ada kalanya bagian itu akan selalu menghantui setiap perjalanan ku.

for the special part, aku memahami bagaimana menciptakan sebuah kenyamanan, bagaimana membuat suasana hening hingga tidak ada yang bisa dipahami. Keheningan itu membuatku harus berusaha untuk lebih mengartikan kebersamaan.

for the special part, aku memahami bahwa saat itu berjuang untuk kebahagiaan memang tidak selalu mudah. Namun, sebuah potongan puzzle yang telah di temukan akan membuat berjuang itu membahagiakan.

for the special part, tak ada lagi kesempatan untuk bersatu dengan kepingan yang telah hilang. Sama-sama menghilang untuk waktu yang cukup lama. Ah, apapun itu potongan yang hilang selalu menjadi yang spesial dan yang terspesial tahun lalu. Tahun lalu saja? Iya, cukup tahun 2015 yang mengerti mengenai potongan spesial itu.

for the special part, aku tak lagi punya alasan mengapa potongan itu harus dan masih spesial. Bahkan untuk saat ini aku tak menemukan potongan spesial yang lain. Aku selalu menyimpan rapi dan rapat untuk setiap kenangan dari potongan spesial itu.

for the special part, saat aku bertemu hujan kembali, aku selalu memutuskan untuk mengikuti tetes air hujan bermuara ke laut. Aku telah memutuskan untuk melewatkan setiap potongan spesial itu. Aku sudah cukup menikmati setiap waktu bersama hujan dengan potongan-potongan spesial itu.

Sebenarnya apa arti kebahagiaan itu? Kebahagiaan sejati yang seperti apakah yang pantas untuk ku raih? Jika ternyata aku pernah bahagia dengan potongan spesial itu...

Teringat bagaimana senyum itu selalu hadir, hadir untuk ada di setiap perjuanganku. Bagaimana mungkin aku bisa melewatkannya sesingkat itu? Setahun terlalu singkat untuk dinikmati bersama potongan spesial itu. Setiap kenangan telah terukir disetiap tempat, setiap waktu dan setiap kebersamaan itu. Berusaha untuk melupakan segala yang telah berlalu itu bukan yang mudah dan akan selalu menjadi yang tidak mudah.

Senyuman, tangisan, candaan dan semua tentang bagian itu masih saja aku ingat. Terimakasih ya, untuk satu tahun yang indah itu. Aku lebih tahu bagaimana bahagia yang sesungguhnya bahagia. Aku selalu tersenyum saat ku ingat setiap kenangan itu. Makan bersama-sama, jalan bersama-sama, ketawa, bercanda dan sekedar meluangkan waktu untuk saling mengisi kekosongan diri.

Beberapa tempat telah menjadi saksi bahwa kebahagiaan itu pernah ada, jika kau suka dengan hujan-hujanan malam-malam, aku selalu menyukai setiap hal yang kita lakukan bersama. Apapun itu. Potongan spesial itu adalah kau.

Masih kusimpan rapat dan rapi kertas berisikan harapan dan mimpi-mimpi itu. Masih kusimpan album kenangan perjuangan kita, masih kupajang di tembok depan meja belajarku. Kau pernah menjadi inspirasiku, atau bahkan mungkin sekarang masih menjadi yang menginspirasi. Aku ingat dimana saat kita tidak sengaja di pertemukan di jalan pulang. Bahagia itu sederhana, sesederhana seperti kalimat “kok bisa kita bertemu?”.

Bahagia itu sederhana, sama seperti saat kita haus dan kita melihat ada air minum di ransel kita. Pernah juga kita merangkai impian dan cita-cita mulia bersama. Barangkali kebahagiaan itu muncul saat apa yang kita cita-citakan ternyata juga sedang diperjuangkan oleh orang lain. Kita pernah memilih untuk bersama, ketimbang harus berjuang sendiri-sendiri.

Saat senyuman kita menjadi alasan kebahagiaan oranglain adalah hal yang paling indah yang kurasa. Potongan spesial ini mengajarkanku mengenai “what is the real happinnes?”. Aku bahagia dengan mu......

for the special part, kau adalah bagian hilangku. Bagian dari masa lalu yang pernah menjadi bunga tahun 2015 ku. Bagian baru yang memberikan banyak pembelajaran untuk ku. Kau memberikan aku cara mengartikan kebahagiaan, memberikan aku kesempatan untuk memilih dan bahkan saat benar-benar aku tak punya pilihan lain. Memberikan senyuman abadi untuk bisa aku kenang selama aku ingin mengenangmu.

for the special part, selalu aku titipkan rasa yang sama pada hujan yang berbeda. Aku tahu kau sangat menyukai hujan. Aku tahu kau selalu bahagia dengan hujan, namun hujan yang lain. Kalau saja aku boleh simpan rasa itu, bahagia itu, pasti aku selalu menemui hujan dan selalu mendatangi tempat dimana kita telah membentuk kenangan.

for the special part, aku tidak punya kesempatan lagi untuk memiliki potongan spesial itu. Tidak akan pernah. Setidaknya kenangan itu masih ada dan selalu ada. Terimakasih untuk pernah ada untuk 2015 ku. Terimakasih untuk selalu bisa membuatku mengerti bahwa aku harus terus bergerak untuk kebahagiaan-kebahagiaan lain tanpamu.

for the special part, aku telah melepaskanmu. Melepas semua tentangmu. Kutunggu cerita bahagiamu untukku. Aku menunggumu di jalan kita pernah bertemu tanpa sengaja. Aku menunggu mu dengan kebahagian-kebahagiaan lain mu.

Sedang aku sekarang, I am trying to find my special part again.
hening



-SHMILY-

Tidak ada komentar:

Mengakhiri

Sunyi sepi, dan sendiri mengajarkan banyak hal--- paling utama adalah mengenal diri sendiri. ternyata, mengakhiri dengan baik-baik itu leb...