Kamis, 15 Maret 2018

Kagum Part 1



Aku lupa, bagaimana kita pertama kali bertemu
Aku lupa, bagaimana pertama kali aku mengenalmu
Aku lupa, bagaimana bisa aku mengagumimu?

Pertama kali aku mengenalmu, entah kapan. Pertama kali aku mengenalmu, entahlah. Bagaimana bisa aku mengagumimu? entahlah. Pastinya, ada banyak hal yang membuatku ingin menulis tentangmu. Mengapa aku bisa tersenyum jika hanya melihatmu ada. Mengapa aku bisa tenang jika hanya melihatmu sehat, entah memang benar-benar sehat atau kamu menutupinya. Mengapa aku bisa merasa tidak biasa jika hanya melihatmu bersedih, entah memang benar-benar sedih atau memang suasana hatimu sedang tidak baik.

Yang aku tahu, saat ini aku punya banyak hal alasan untuk menulis tentangmu. Aku punya banyak alasan untuk tersenyum walau aku tidak melihatmu. Entah, kapan lagi kita akan bertemu. Entah, kapan aku punya waktu hanya sekedar bercerita dan mendengar ceritamu. Semua tentang waktu dan tentang bagaimana aku mengagumimu.

Aku kagum.
Aku kagum.
Aku kagum.

Kagum dengan kesederhanaanmu. kagum dengan senyum tulusmu. kagum dengan ketenanganmu. kagum dengan kebijaksanaanmu. kagum dengan semua hal tentangmu yang membuatku bersyukur hanya dengan mengenalmu.

Waktu mungkin tidak berpihak padaku. Aku tidak punya banyak waktu untuk belajar darimu. Aku tidak punya kesempatan banyak untuk sekedar menanyakan kabarmu. Aku cukup dengan perkenalan singkat denganmu. Singkat sekali. Hingga akhirnya, kamu tidak akan pernah paham jika aku mengagumimu. Mengagumi setiap hal tentangmu.

Yang perlu kamu tahu, saat aku mengungkapkan "kamu orang yang menyebalkan" itu bisa berati banyak. Dan itu bisa berati "kamu memang menyebalkan, membuatku kagum, namun aku tidak bisa berbuat banyak".
 Terimakasih untuk waktu yang singkat ini. Singkat mengenalmu. Singkat bertemu denganmu. Singkat sekali kesempatanku untuk menyadarkanmu bahwa aku telah mengagumimu dan sampai saat ini masih selalu KAGUM

Tidak ada komentar:

Mengakhiri

Sunyi sepi, dan sendiri mengajarkan banyak hal--- paling utama adalah mengenal diri sendiri. ternyata, mengakhiri dengan baik-baik itu leb...