Hari itu cerah, tidak seperti kemarin itu. Aku mengajakmu pergi ke kota
itu. Aku sengaja mengajakmu untuk pergi.
Terimakasih ya, sudah mau
menemaniku ke kota itu dan membeli makanan khas Pedan. :D
Rasaku padamu mungkin sesederhana
itu. Dulu, aku selalu suka dengan apa yang kamu suka. Kalau sekarang? Entahlah,
Sepertinya kemarin itu akan menjadi terakhir kali aku ke kota itu hanya untuk
beli kepelan.
Sudah cukup bertahun-tahun ini
aku harus jauh-jauh pergi ke kota itu hanya untuk sekedar makanan khas Pedan. Sebenarnya
rasanya biasa tapi ada rasa bahagia saat aku memakannya. Iya, kamu yang
mengenalkanku makanan itu.
Sesederhana itu. Rasaku juga
sesederhana itu. Mungkin itu dulu, kalau sekarang aku sudah selesai. I’m done with you. Sudah tidak bisa
menikmati kesederhanaan dalam diam. Kamu akhirnya tahu tentang ku, tentang
rasaku. Bahagiaku sangat sederhana. Bahagiaku yang tidak pernah dipahami
olehmu.
Kini, aku mengikhlaskanmu dengan
cara yang sederhana pula. Hari itu, aku bahagia karena janjiku dulu sudah
tertunaikan. Semoga hari-harimu membahagiakan, Mas.
"Setiap rasa bahagia yang tumbuh dengan cara sederhana, akan menumbuhkan cara sederhana pula dalam setiap mengikhlaskan"- Untuk mu yang selalu membawa-bawa orang ke-tujuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar